Kamis, 03 Februari 2022

Laporan aksi nyata budaya positif modul 1.4

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                      LAPORAN  AKSI  NYATA

MODUL  1.4  BUDAYA  POSITIF

 

 

Disusun Oleh  :

 

 

 

Nama

Calon Guru Penggerak

Unit Kerja

:

:

:

Nur Zuafah S.Pd

Angkatan 4 Kabupaten Pati

SD Negeri Ngetuk 01 Kecamatan Gunungwungkal

 

 

 

 

 

 

 

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PATI

2022

 

 

 

A.    Latar Belakang

Budaya positif adalah  nilai yang telah disepakati, yang menjadi kebiasaan bersama yang akan dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Budaya positif merupakan bentuk pembiasaan karakter yang baik, yang terdiri dari beberapa kegiatan dalam rangka untuk menumbuhkan karakter baik peserta didik. Pembentukan karakter bertujuan untuk mewujudkan budaya positif di sekolah. Budaya Positif merupakan salah satu indikator peningkatan mutu sekolah.

Sekumpulan nilai yang melandasi peilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan symbol-simbol yang dilakukan oleh semua warga sekolah adalah pengertia dari Budaya Positif. Untuk dapat mewujudjan budaya positif di sekolah, diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara semua unsur yang ada disekolah. Semua harus mampu melaksanakan suatu perubahan positif yang dilaksanakan secara berkesinambungan penuh komitmen demi terwujudnya visi murid impian dan sekolah impian.

Budaya positif yang dibangun dalam suatu kelas akan berdampak pada budaya positif di lingkungan sekolah. Komitmen pelaksanaan budaya positif harus dimulai sejak dini. Peran Guru Penggerak adalah menggerakkan agar budaya positif dalam membudaya. Kegiatan yang mencerminkan budaya positif diantaranya adalah bekerjasama, kolaboratif dengan rekan sejawat, hubungan yang harmonis dan akrab antara guru dengan peserta didik maupun dengan orang tua wali murid, sikap disiplin penuh tanggung jawab yang dapat di contoh oelah orang lain. Membangun budaya positif di sekolah dapat diawali dengan membangun budaya positif di kelas melalui komonkasi yang efektif. :

 

B.     Deskripsi Aksi Nyata

Kegiatan aksi nyata dilaksanakan selama 4 minggu dengan tahapan sebagai berikut

1.      Persiapan

Pada Minggu Pertama, kegiatannya adalah membangun komunikasi dengan Kepala Sekolah terkait pentingnya penerapan budaya positif, yang didahului penerapan dari diri seorang guru kemudian siswa baik di dalam kelas maupun lingkungan sekolah. Selanjutnya melakukan pengimbasan kepada seluruh rekan sejawat sekaligus menyamakan persepsi tentang strategu penerapan budaya positif.

 

2.      Pelaksanaan

Pada minggu kedua, melaksanakan aksi pada kelas luring kelompok belajar  kegiatan Penilaian Akhir Semester Gasal. Dimulai dengan membuat kesepakatan kelas. Setelah kesepakatan kelas dibuat maka kesepakatan kelas tersebut menjadi keyakinan kelas. Berikut ini keyakinan kelas 5 SD Negeri Ngetuk 01 yang disepakati secara bersama oleh seluruh warga kelas 5 SD Negeri Ngetuk 01:

a.       Senantiasa menjaga kebersihan.

b.      Bekerja sama dengan baik dan rukun.

c.       Selalu menjaga keamanan dan kedamaian kelas.

d.      Selalu rajin belajar dan disiplin

Keyakinan kelas ini diharapkan untukdapat diimplementasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di kelas maupun di sekolah.

3.      Pengumpulan Data

Pada minggu ketiga saya mengumpulkan data sebagai bahan menyusun laporan aksi nyata.

4.      Pelaporan

Minggu keempat menyusun laporan kegiatan sesuai dengan alur budaya positif pada modul 1.4

 

C.    Hasil Aksi Nyata

Hasil yang dapat dirasakan dari penerapan budaya positif pada kegiatan pembelajaran di sekolah adalah:

1.      Respon positif dari peserta didik dan orang tua murid.

2.      Kegiatan belajar berjalan nyaman dan bermakna.

3.      Lingkungan tempat belajar selalu bersih.

4.      Anak menjadi lebih disiplin

5.      Kerja sama antar kelompok lebih kompak dan terarah karena setiap anak merasa menjadi bagian dari kelompok tersebut.

 

D.    Refleksi Kegiatan

Tindakan dari kegiatan aksi nyata adalah sebagai berikut:

1.      Satu anak masih terlambat datang kesekolah selama 2 hari.

2.      Penanaman sebuah karakter dan keyakinan tidak serta merta langsung dapat dilihat seketika akan tetapi masih perlu proses sehingga untuk mencapai sebuag karakter perlu adanya konsistensi dan pengulangan yang berlanjut.

 

E.     Rencana Tindak Lanjut

Hal yang masih perlu diperbaiki dalam penerapan budaya positif dalam kegiatan aksi nyata saya adalah :

1.      Meningkatakan disiplin waktu

2.      Menginternalisasi keyakinan kelas ke dalam diri siswa agar menjadi sebuah karakter yang baik dengan teladan dan penggulangan pengulangan kegiatan positif.

 

F.     Dokumentasi


Membuat kesepakatan dengan menuliskan hal yang mereka harapkan dapat terwujud di kelas

 

 

 

 

 



Menempel kesepakatan kelas di kertas keyakinan kelas

 

 

Penandatangan keyakinan kelas

 


 

 



Best Team salah satu trik agar anak menjaga keyakinan kelas tentang kerja sama

Koordinasi dengan kepala sekolah mengenai aksi nyata

 

Kolaborasi bersama rekan sejawat


Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi aksi nyata dalam bentuk video

https://www.youtube.com/watch?v=lv7QGo56W8M&t=23s



 


Selasa, 01 Februari 2022

Artikel Ilmiah Populer

 

Google Workspace, Strategi Jitu Tingkatkan Pembelajaran

Oleh:

Nur Zuafah, S.Pd.

Guru SD Negeri Ngetuk 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati

Dunia memang akan selalu berubah, demikian juga dengan sistem pendidikan. COVID-19 memaksa kita untuk mengadopsi cara belajar yang baru secara cepat. Di tengah pandemi di mana kegiatan belajar di sekolah belum memungkinkan, pembelajaran daring menjadi cara agar anak didik dapat terus bersekolah dari rumah masing-masing. Pembelajaran daring merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan menggunakan internet.

Salah satu kendala yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran daring adalah pemahaman materi. Ketika tatap muka, informasi mengenai materi yang disampaikan guru dapat didengar secara langsung dan terjadi interaksi timbal balik. Apabila terdapat materi yang belum dipahami dapat segera direspon oleh guru.

Beberapa permasalahan muncul di Kelas 5 SDN Ngetuk 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati pada awal tahun ajaran 2021/2022. Dalam proses pembelajaran daring menggunakan WAG berbantuan buku LKS, peserta didik merasa jenuh dan kebingungan karena tugas kurang menarik dan tidak terstruktur. Sehingga pemahaman materi sangat minim. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan proses pembelajaran adalah menggunakan Google Workspace.

Google Workspace merupakan platform digital yang mendukung proses pembelajaran daring. Beberapa fitur dari Google Workspace seperti Google Classroom, Google Meet, Google Site, Google Form, dan masih banyak lainnya bisa saling dikombinasikan.

Fitur yang membantu proses belajar mengajar layaknya di kelas adalah Google Classroom. Menurut Ender & Waller (2014: 37), Google Classroom dirancang untuk mempermudah interaksi guru dan siswa dalam dunia maya. Google Classroom  adalah sebuah layanan  terintegrasi dari  beberapa Google Workspace, seperti Google Mail (Gmail), Google Docs, Google Drive, YouTube, dan Google Calendar dalam  bentuk  aplikasi  berbasis  web.

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring tematik Tema 2 Udara Bersih bagi Kesehatan, guru memanfaatkan Google Classroom sebagai wadah kegiatan atau kelas maya. Google Classroom ini dikombinasikan dengan YouTube untuk memberikan materi agar semakin jelas dan menarik. Link YouTube tentang Organ Pernapasan Manusia disertakan dalam Google Classroom agar peserta didik mampu mencerna materi secara nyata.

 Guru juga memberikan materi literasi Organ Pernapasan Manusia melalui Google Site. Sedangkan untuk evaluasi guru menggunakan fitur Google Form. Google Form memudahkan guru untuk membuat soal yang disertai dengan gambar atau video dan juga lebih mudah dalam proses penilaian karena rangkuman jawaban dari siswa akan secara otomatis terangkum dalam Google Sheet.

Proses pembelajaran daring juga menggunakan Google meet. Google Meet digunakan guru untuk bertatap muka secara maya melalui sebuah aplikasi atau web. Peserta didik bisa bertanya secara langsung kepada guru. Sedangkan peserta didik yang lain menyimak. Misskonsepsi materi pembelajaran bisa diuraikan melalui Google Meet.

Kombinasi pembelajaran yang variatif menggunakan Google Workspace ini, membuat peserta didik semakin tertarik mengikuti pelajaran. Mereka sangat antusias dan bersemangat. Keaktifan mereka terlihat ketika mengumpulkan tugas dan melakukan meeting dengan Google Meet. Selain pembelajaran yang menarik dan variatif, keuntungan lain dari Google Workspace adalah peserta didik lebih melek teknologi terkini. Mereka lebih tanggap terhadap kemajuan teknolgi.

Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari penggunaan Google Workspace dalam pembelajaran daring. Penggunaan platform digital ini sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran daring di sekolah.

Pertengahan semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022 SD Negeri Ngetuk 01 sudah menggunkan Google Workspace dalam pembelajaran. Pembelajaran daring menggunakan Google Workspace mampu meningkatkan proses pembelajaran dengan meningkatkan interaksi, serta dapat menciptakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan.