Google Workspace, Strategi Jitu Tingkatkan
Pembelajaran
Oleh:
Nur Zuafah, S.Pd.
Guru SD Negeri Ngetuk 01 Kecamatan Gunungwungkal
Kabupaten Pati
Dunia memang akan selalu berubah, demikian juga dengan sistem
pendidikan. COVID-19 memaksa kita untuk mengadopsi cara belajar yang baru
secara cepat. Di tengah pandemi di mana kegiatan belajar di sekolah belum
memungkinkan, pembelajaran daring menjadi cara agar anak didik dapat terus
bersekolah dari rumah masing-masing. Pembelajaran
daring merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan
menggunakan internet.
Salah satu kendala yang
dihadapi peserta didik dalam pembelajaran daring adalah pemahaman materi.
Ketika tatap muka, informasi mengenai materi yang disampaikan guru dapat
didengar secara langsung dan terjadi interaksi timbal balik. Apabila terdapat
materi yang belum dipahami dapat segera direspon oleh guru.
Beberapa permasalahan muncul di
Kelas 5 SDN Ngetuk 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati pada awal tahun ajaran
2021/2022. Dalam proses pembelajaran daring menggunakan WAG berbantuan buku
LKS, peserta didik merasa jenuh dan kebingungan karena tugas kurang menarik dan
tidak terstruktur. Sehingga pemahaman materi sangat minim. Salah satu
alternatif pemecahan masalah yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan proses
pembelajaran adalah menggunakan Google Workspace.
Google Workspace merupakan
platform digital yang mendukung proses pembelajaran daring. Beberapa fitur dari
Google Workspace seperti Google Classroom, Google Meet, Google Site, Google
Form, dan masih banyak lainnya bisa saling dikombinasikan.
Fitur yang membantu proses
belajar mengajar layaknya di kelas adalah Google Classroom. Menurut Ender &
Waller (2014: 37), Google Classroom dirancang untuk mempermudah interaksi guru
dan siswa dalam dunia maya. Google Classroom
adalah sebuah layanan
terintegrasi dari beberapa Google
Workspace, seperti Google Mail (Gmail), Google Docs, Google Drive, YouTube, dan
Google Calendar dalam bentuk aplikasi
berbasis web.
Dalam pelaksanaan pembelajaran
daring tematik Tema 2 Udara Bersih bagi Kesehatan, guru memanfaatkan Google
Classroom sebagai wadah kegiatan atau kelas maya. Google Classroom ini
dikombinasikan dengan YouTube untuk memberikan materi agar semakin jelas dan
menarik. Link YouTube tentang Organ Pernapasan Manusia disertakan dalam Google
Classroom agar peserta didik mampu mencerna materi secara nyata.
Guru juga memberikan materi literasi Organ
Pernapasan Manusia melalui Google Site. Sedangkan untuk evaluasi guru
menggunakan fitur Google Form. Google Form memudahkan guru untuk membuat soal
yang disertai dengan gambar atau video dan juga lebih mudah dalam proses
penilaian karena rangkuman jawaban dari siswa akan secara otomatis terangkum
dalam Google Sheet.
Proses pembelajaran daring juga
menggunakan Google meet. Google Meet digunakan guru untuk bertatap muka secara
maya melalui sebuah aplikasi atau web. Peserta didik bisa bertanya secara
langsung kepada guru. Sedangkan peserta didik yang lain menyimak. Misskonsepsi
materi pembelajaran bisa diuraikan melalui Google Meet.
Kombinasi pembelajaran yang
variatif menggunakan Google Workspace ini, membuat peserta didik semakin
tertarik mengikuti pelajaran. Mereka sangat antusias dan bersemangat. Keaktifan
mereka terlihat ketika mengumpulkan tugas dan melakukan meeting dengan Google Meet. Selain pembelajaran yang menarik dan
variatif, keuntungan lain dari Google Workspace adalah peserta didik lebih
melek teknologi terkini. Mereka lebih tanggap terhadap kemajuan teknolgi.
Banyak sekali manfaat yang
diperoleh dari penggunaan Google Workspace dalam pembelajaran daring. Penggunaan
platform digital ini sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran daring
di sekolah.
Pertengahan semester 1 Tahun Ajaran
2021/2022 SD Negeri Ngetuk 01 sudah menggunkan Google Workspace dalam
pembelajaran. Pembelajaran daring menggunakan Google Workspace mampu
meningkatkan proses pembelajaran dengan meningkatkan interaksi, serta dapat
menciptakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar